
MILAD Muhammadiyah ke 108
Muhammadiyah sebagai gerakan yang sudah berjuang sebelum Indonesia merdeka, dan memberi sumbangsih banyak untuk pembangunan bangsa. Di masa sekarang Muhammadiyah makin memantapkan dirinya menjalin kesatuan bagai mata rantai yang kuat. Meski dalam kondisi global pandemi saat ini, kekuatan Muhammadiyah menjadi pendukung dalam gerak cepat pemulihan ekonomi dan semangat untuk kebersamaan dan pembangunan bangsa.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, tema yang diusung pada milad ke-108 ini yaitu "Meneguhkan Gerakan Keagamaan Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri".
Haedar menegaskan, Muhammadiyah berkomitmen untuk terus memancarkan semangat dalam menghadapi pandemi. "Pada kenyataannya, semenjak masa awal wabah Covid-19 menyapa negeri ini, Muhammadiyah telah berbuat yang terbaik dan maksimal. Baik dalam aspek ibadah dan keagamaan maupun masalah sosial dan kesehatan bahkan yang menyangkut aspek ekonomi," ujarnya. Di sisi lain, Muhammadiyah juga sadar bahwa masalah-masalah negeri berdampingan dengan masalah kebangsaan baik politik, ekonomi, budaya, dan keagamaan yang kompleks. Menurut Haedar, hal ini tidak mungkin bisa diselesaikan satu pihak. Oleh karena itu, lewat tema milad ini, Muhammadiyah mengingatkan sekaligus mengajak seluruh kekuatan bangsa, termasuk pemerintah, lembaga politik, dan kenegaraan untuk menyelesaikan masalah bangsa. Ia juga menyadari bahwa tantangan Muhammadiyah di usia 108 tahun akan semakin menemukan masalah besar, termasuk masalah pandemi. "Tetapi, kami yakin dengan pandangan keagamaannya yang kokoh, dengan sistemnya yang kuat, dengan sumber daya manusianya yang mumpuni, dan kerja sama dengan seluruh pihak Insya Allah Muhammadiyah akan mampu dan memberi kontribusi bagaimana menghadapi pandemi dan menyelesaikan masalah negeri dengan spirit dakwah dan tajdid,” jelas Haedar. (*)
*Dikutip dari berbagai sumber
Haedar menegaskan, Muhammadiyah berkomitmen untuk terus memancarkan semangat dalam menghadapi pandemi. "Pada kenyataannya, semenjak masa awal wabah Covid-19 menyapa negeri ini, Muhammadiyah telah berbuat yang terbaik dan maksimal. Baik dalam aspek ibadah dan keagamaan maupun masalah sosial dan kesehatan bahkan yang menyangkut aspek ekonomi," ujarnya. Di sisi lain, Muhammadiyah juga sadar bahwa masalah-masalah negeri berdampingan dengan masalah kebangsaan baik politik, ekonomi, budaya, dan keagamaan yang kompleks. Menurut Haedar, hal ini tidak mungkin bisa diselesaikan satu pihak. Oleh karena itu, lewat tema milad ini, Muhammadiyah mengingatkan sekaligus mengajak seluruh kekuatan bangsa, termasuk pemerintah, lembaga politik, dan kenegaraan untuk menyelesaikan masalah bangsa. Ia juga menyadari bahwa tantangan Muhammadiyah di usia 108 tahun akan semakin menemukan masalah besar, termasuk masalah pandemi. "Tetapi, kami yakin dengan pandangan keagamaannya yang kokoh, dengan sistemnya yang kuat, dengan sumber daya manusianya yang mumpuni, dan kerja sama dengan seluruh pihak Insya Allah Muhammadiyah akan mampu dan memberi kontribusi bagaimana menghadapi pandemi dan menyelesaikan masalah negeri dengan spirit dakwah dan tajdid,” jelas Haedar. (*)
*Dikutip dari berbagai sumber